Hasil carian
- Visit Jeju Hasil carian
- Keputusan Hasil carian
Cultural Sites Hasil carian
검색 메뉴Hasil carian 3Item
PetaHasil carian 5Item
Tapak pelanconganHasil carian 5Item
Gwandeokjeong Hall
The Oldest Existing Building in Jeju-do Island, Designated as Treasure 322
Jeju Horse Pastureland
A Place Where You Can See Jeju Horses and Hallasan Mountain Roe Deer
Jeju 4·3 Peace Park
A Memorial Park Dedicated to the Lives and Sacrifices of the Victims of the Jeju 4.3 Incident
Hangpaduri Hangmong (Anti-Mongolian) Historic Site
A Historied Site Where Sambyeolcho Fought Against Mongolian Troops to the End
RestoranHasil carian 0Item
- 'Cultural Sites'No results found for
Tempat penginapanHasil carian 0Item
- 'Cultural Sites'No results found for
Membeli-belahHasil carian 0Item
- 'Cultural Sites'No results found for
Tema perjalananHasil carian 11Item
10 Destinasi Teratas di Jeju untuk November (Untuk Jiwa Sentimental Musim Luruh, Cadangan Saat Terakhir ke Jeju)
November, merupakan bulan dimana hembusan angin mencapai kemuncaknya dan jiwa yang sentimental muncul bersama musim sejuk yang bakal tiba. Udara kini bertambah dingin. Buminya diselimuti dedaunan. Helaian rumput-rumput perak melambai di hembusan bayu. Apa kata anda nikmati haruman musim luruh di pulau ini?
Budaya Perumahan Pulau Jeju
Rumah merupakan titik permulaan sesebuah kehidupan. Sejak hari kita dilahirkan sehingga kita meninggal dunia, tempat tinggal merupakan tempat selesa untuk berlindung daripada dunia yang penuh kepayahan. Keadaan dingin dan suram yang terpaksa diharungi oleh orang Jeju - angin kencang, persekitaran yang tandus, kemajuan budaya yang tidak stabil - sudah pasti membawa kepada kehidupan yang susah dan membebankan. Bumbung jerami yang ditenun dengan rumput kering yang berwarna perak melindungi rumah daripada hujan dan angin, serta dinding batu yang dibina di sekeliling rumah menjadikan rumah itu selesa. Rumah tradisional di Jeju tidak mempunyai pintu pagar, jadi pelawat boleh masuk dan keluar sesuka hati, dan seolah-olah mengalu-alukan kedatangan anda.
Dark Tourism: Painful memories of Jeju Island - Korean Independence (Aug. 15) and the Jeju Hangil Anti-Japanese Movement
The emerald sea and vast expanses of pasture, the fields of fragrant springtime canola flowers, and the windy island paths marked by basalt stone walls. This is undoubtedly Jeju scenery, and peaceful scenery at that. However, during the Japanese Occupation of Korea from 1910 to 1945, Jeju was used as a strategic outpost due to its proximity to Japan. Particularly at the end of World War 2, Jeju became an area where Japanese forces prepared to make a last stand, resulting in the island being caught up in the final frenzy of the war. This year marks the 72nd anniversary of the end of World War 2, and so in remembrance, here are a few of the wartime occupation sites that you can view for yourself and learn more about this tragic event in Jeju’s history.
Sejarah yang perit: Menyelusuri Insiden 3 April di Jeju
Terdapat banyak kecantikan di Pulau Jeju, tetapi beberapa sejarah yang lebih terkini adalah tragedy yang berlapis. Insiden 3 April adalah salah satu daripada kes ini. Ia bermula kira-kira 60 tahun lalu tetapi kesannya kini dirasai hari ini.
Festivals/EventsHasil carian 0Item
- 'Cultural Sites'No results found for
Lain-lainHasil carian 0Item
- 'Cultural Sites'No results found for
FotografiHasil carian 0Item
- 'Cultural Sites'No results found for